Uniknya, beberapa industri rumahan juga membuka pintu mereka bagi turis yang ingin melihat proses pembuatan produk-produk tersebut. Jika Anda doyan belanja, agendakan kunjungan wisata Anda berikutnya ke Garut dan mampirlah ke toko-toko berikut.
Kerajinan akar wangi. Mungkin Anda berpikir bahwa kerajinan akar wangi ada di berbagai daerah di Indonesia terutama di Pulau Jawa dan Bali. Tetapi, tahukah Anda bahwa bahan bakunya berasal dari Garut? Ya, Garut adalah satu dari tiga tempat di dunia sebagai penghasil akar wangi.
Akar wangi yang dihasilkan pun tak sembarang. Sudah menjadi rahasia umum, akar wangi asal Garut memiliki aroma yang kuat dan tahan lama. Konon, ini karena pengaruh tanah Garut yang kaya mineral. Apalagi Garut dikelilingi oleh berbagai gunung.
Dulu, Garut hanya penghasil akar wangi. Lalu akar wangi dikirim ke daerah lain seperti Pekalongan dan Bali untuk dikreasikan menjadi berbagai kerajinan akar wangi. Namun, kini telah berkembang pusat kerajinan akar wangi di Garut.
Anda bisa mampir ke Zocha di Jalan Pakuwo No. 10. Pemiliknya adalah Franz Limiart yang juga memiliki kebun akar wangi sendiri. Di sana Anda bisa melihat langsung proses pengolahan akar wangi dan proses pembuatan kerajinan dari akar wangi.
Gantungan kunci, boneka, bantal, taplak meja, kap lampu, tas, sampai bed cover. Sebut saja, semuanya ada di sini. Akar wangi memang bisa dipadankan dengan bahan lain seperti kain maupun bambu untuk menghasilkan produk-produk rumah tangga. Harganya pun relatif murah, mulai dari Rp 5.000 sampai ratusan ribu rupiah.
Dodol Garut. Nah, belum lengkap ke Garut tanpa mengunjungi pabrik dodol yang legendaris. Menyebut dodol Garut, maka ingatan biasanya akan terlempat ke sebuah kemasan kotak berwarna merah jambu dan bertuliskan “Dodol Picnic”.
Ya, Anda bisa mampir langsung ke pabrik pembuatan Dodol Picnic yang sudah berusia sekitar 47 tahun. Di sini Anda bisa melihat langsung proses pembuatan dodol. Mulai dari pengadukan dodol selama 4 jam sampai proses packaging. Bahkan, Anda bisa mencoba sendiri mengaduk dodol yang makin diaduk makin liat tersebut.
Kelar melihat langsung pembuatan dodol, pengunjung dapat mencicipi aneka dodol produksi Dodol Picnic. Selain rasa original, Dodol Picnic kini memiliki rasa-rasa variatif seperti rasa buah stoberi, durian, sirsak, jambu, dan lain-lain. Ada pula rasa wijen dan jahe. Jangan lupa, setelah itu belanja dodol sebagai oleh-oleh. Pabrik Dodol Picnic berada di Jalan Pasundan No. 102.
Batik Garut. Jika Anda tertarik belajar membatik, Anda bisa megunjungi RM Batik Tulis Garutan yang berada di Jalan Papandayan No. 54. Di sini, tamu yang datang akan diajarkan mengunakan canting dan malam di atas selembar kain.
Mau yang lebih mudah? Anda bisa mencoba membuat batik dengan cap. Tentu tetap memerlukan teknik khusus agar cap yang dihasilkan rapi. Setelah belajar, Anda bisa berbelanja kain-kain batik dengan motif khas Garut. Warna-warna yang dihasilkan pun cerah-cerah seperti merah, biru, hijau, ungu, merah jambu, sampai ungu.
Namun warna asli batik Garut sendiri adalah warna merah bata, merah marun, krem, dan biru tua. Anda bisa juga membeli pakaian jadi dari kain batik Garut. Pilihan lain untuk berbelanja batik Garut adalah RPG Tenun Sutra dan Batik Tulis yang erada di Jalan Pembangunan, Kampung Citeureup.
Bedanya, di RPG yang dimiliki oleh Rajib Nasrudin, produk yang dijual adalah batik dari kain sutera. Harganya tentu lebih mahal. Selain batik sutera, ada pula tenun. Sementara batik cap yang lebih murah pun bisa Anda temukan di sini.
Cokelat Isi Dodol. Chocodot atau cokelat isi dodol sudah mulai tenar di luar Garut berkat rajinnya pihak Chocodot berpartisipasi dalam pameran-pameran di kota-kota besar seperti Jakarta. Pemiliknya adalah Kiki Gumelar yang rajin berinovasi dengan produk-produknya.
Salah satu alasan Chocodot begitu digemari adalah rasa cokelatnya yang tidak terlalu manis berpadu dengan apik dengan dodol khas Garut. Sekali gigit membuat penikmatnya ketagihan. Bertandang ke toko Chocodot, pengunjung dapat mengikuti kelas memasak cokelat isi dodol atau sekedar melihat demo pembuatan Chocodot. Toko Chocodot berada di Jalan Otto Iskandardinata No. 2, Pasawahan.
Kerajinan kulit domba. Harga-harga produk busana yang terbuat dari kulit memang terkenal mahal. Biasanya produk-produk dari kulit seperti jaket, terbuat dari kulit sapi. Nah, di Garut tenar dengan produk busana yang terbuat dari kulit domba. Harganya tentu lebih mahal lagi.
Namun, harga mahal sepadan dengan kualitasnya. Teksturnya sangat lembu dan tidak kaku seperti kulit sapi. Saat dipegang, terasa halus di tangan. Domba yang diambil kulitnya biasanya berumur satu tahun.
Di sepanjang Jalan Ahmad Yani terdapat banyak toko-toko yang menjual produk busana dari kulit domba. Salah satunya adalah toko Astiga milik Yunus Sopian. Melangkah masuk ke dalam toko, aroma kulit yang khas menyeruak. Anda bisa berbelanja mulai dari jaket, tas, sampai sepatu.
Harga jaket dibandrol mulai dari Rp 500.000. Karena sering mengikuti pameran, Yunus seringkali mendapatkan ide memadukan kulit domba dengan kain-kain khas nusantara. Salah satunya adalah jaket dari kulit domba yang dipadukan dengan tenun Sumbawa.
Di toko milik Yunus ini, Anda juga bisa melihat langsung proses pembuatan kulit domba menjadi produk jadi. Kulit-kulit lembaran dengan warna asli maupun warna-warna cerah karena diberi pewarna, bisa Anda lihat secara langsung.
Capai berbelanja, masukkan kaki Anda ke kolam ikan di dekat tempat pembuatan jaket. Bukan sembarang ikan, namun ikan-ikan yang biasa digunakan dalam terapi fish spa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar