Seorang wanita yang mengalami gangguan jiwa di kota Zigong, provinsi
Sichuan, China, menyobek uang kertas sejumlah 50.000 yuan atau sekitar
Rp73,2 juta hingga potongan-potongan kecil. Upaya pihak bank untuk
menyatukannya kembali berakhir nihil, hanya selembar yang berhasil
ditempel kembali.
Diberitakan Shanghai Daily, Senin 7
Mei 2012, uang tersebut adalah milik Lin Zhaoqiang, 31, suami dari
wanita tidak waras itu. Rencananya, uang itu akan digunakan Lin untuk
membayar perawatan penyakit istrinya.
Tidak sampai semalam
ratusan uang kertas pecahan 100 yuan itu menginap di rumahnya, sudah
hancur hingga sobekan terkecil. Sungguh kaget Lin saat mendapati uangnya
bertebaran di seluruh rumah saat dia pulang kerja bulan lalu.
"Dokter mengatakan, jika perawatan istri saya dilanjutkan, dia bisa sembuh. Namun sekarang uangnya tidak ada," kata Lin.
Beruntung,
ada seorang dermawan bernama Xie dari kota yang sama menawarkan
mengganti uang itu. Namun, Xie baru akan memberikan uang dengan jumlah
yang sama jika Lin berhasil menempelkan kembali kertas-kertas tersebut.
Lin
lantas meminta bantuan dari bank kota untuk menempelkan kembali uang
miliknya. Sebanyak 12 pekerja diturunkan. Namun, setelah enam jam hanya
berhasil menyatukan satu lembar 100 yen, mereka menyerah.
Banyak
saran yang datang kepada Lin, setelah seseorang tidak dikenal memasang
kisahnya di internet. Seorang mahasiswa IT menawarkan bantuan menyatukan
uang-uang itu menggunakan teknologi komputer. Tapi ini akan memakan
waktu selama satu bulan.
Seorang seniman menyarankan agar sobekan
uang-uang itu disatukan menjadi sebuah karya seni dan dijual. Namun,
seorang pengacara menentangnya dan mengatakan bahwa menggunakan mata
uang China untuk membuat produk komersial adalah pelanggaran hukum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar